Jakarta (ANTARA) - Grup musik NDX AKA dan Banteng Muda Indonesia (BMI) merilis lagu baru berjudul 'Bantenge Metu Kandang', untuk pemenangan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Ketua Panitia Soft launching lagu Andhika Putra Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan lagu itu merupakan kreativitas dukungan kepada PDI Perjuangan, untuk menang pada Pemilu 2024 dan Ganjar Pranowo dapat melenggang raih kursi presiden.

"Melalui seni musik, BMI yang dipimpin Ketua Umum Bung Mochamad Herviano, sebagai sayap kepemudaan PDI Perjuangan berikhtiar gotong royong, menjalankan politik kebudayaan riang gembira untuk persatuan Indonesia," jelasnya.

Dia mengungkapkan soft launching sudah dilaksanakan di Cibis Park, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (29/8) malam. Acara itu juga dimeriahkan penampilan Marcell Siahaan, Thariq Halilintar, dan Blackline.

"Kegiatan pergelaran seni, wujud gotong royong musisi nasional bersama BMI, dipersembahkan untuk anak muda pecinta musik. Hidup terasa ada yang kurang jika tanpa musik," kata dia.

Dia mengakui respon penggemar musik untuk menyaksikan konser gratis NDX AKA sangat antusias. BMI bahkan menerapkan sistem registrasi. Namun, karena fans NDX AKA sangat antusias, sehari menjelang konser 'Bantenge Metu Kandang' tercatat lebih dari 5.000 orang telah melakukan registrasi.

"Konser musik ini gratis, cukup mendaftar melalui online. Kami terima kasih atas antusias pendaftar yang luar biasa, kami mohon maaf bila kuota terbatas. Insya Allah, BMI akan membuat konser bersama NDX AKA lagi di lain waktu," jelas Andhika.

Baca juga: BMI fokus memenangkan PDIP di pemilu untuk ketiga kaliBaca juga: PDIP dorong kader BMI gembleng diri untuk bawa kemajuan Indonesia

Pewarta: FauziEditor: Biqwanto Situmorang Copyright © ANTARA 2023

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Banteng Muda Indonesia (BMI), organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan (PDIP) bersama NDX AKA, dan Sahabat Ganjar meluncurkan video klip lagu 'Bantenge Metu Kandang'.

Pelucuran klip lagu Bantenge Metu Kandang tersebut dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober.

Peluncuran dilaksanakan di Kiara Artha Park, Bandung.

Melalui video klip 'Bantenge Metu Kandang', BMI menyampaikan pesan, bahwa sikap dan sifat guyub hidup gotong royong adalah jati diri sejati yang diwariskan para leluhur.

"BMI adalah generasi gotong royong, kita kuat memegang prinsip ini. Meskipun zaman telah maju dengan berbagai inovasi teknologi, namun tetap solid bisa diterapkan kepada siapapun," kata Ketua Umum Banteng Muda Indonesia Mochamad Herviano Widyatama dilansir Minggu (29/10/2023).

Herviano menjelaskan peluncuran video klip 'Bantenge Metu Kandang' menjadi semakin istimewa, karena bertepatan dengan juga dengan hari ulang tahun ke-55 calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo.

Herviano pun mengucapkan ulang tahun untuk Ganjar Pranowo.

"Semoga panjang umur, sehat, dan sukses selalu. BMI setia tegak lurus keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia," katanya.

Menurut Aggota DPR RI dari Jawa Tengah ini, mengatakan pihaknya menyambut hari Sumpah Pemuda dengan riang gembira.

Baca juga: Meski Sedih Jokowi Beda Pilihan dengan PDIP di Pilpres, Ganjar Berbesar Hati: Banteng Tidak Cengeng

"BMI dengan riang gembira memeringati Sumpah Pemuda, sekaligus merayakan hari kelahiran Pak Ganjar," kata Herviano.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP BMI Bidang Pemuda dan Olahraga Arief Rachman, mengatakan sebelum launching video klip 'Bantenge Metu Kandang' terlebih dahulu digelar jalan sehat bersama masyarakat Kota Bandung.

Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Barat 3 ini pun mengungkap makna penting dari berolahraga yakni membentuk tuh yang sehat dan jiwa yang kuat.

"Jika tubuh sehat, jiwa kuat, kita semangat mencetak hattrick untuk PDI Perjuangan, menang untuk Pak Ganjar dan Pak Mahfud pada Pilpres 2024 mendatang," kata Arief Rachman.

BMI sengaja memilih Kota Bandung sebagai tempat peluncuran video klip tersebut.

Baca juga: Politisi Senior Ungkap Mengapa PDIP Tak Pecat Gibran: Ada yang Berharap Mainkan Isu Playing Victim